JENIS-JENIS BIOTEKNOLOGI

JENIS-JENIS BIOTEKNOLOGI


Bagi manusia, bioteknologi sebenarnya bukan barang yang baru. Dalam kenyataannya bioteknologi sudah ada sejak zaman sebelum masehi. Misalnya orang Samaria dan Babilonia telah mengenal minuman bir sejak 6000 tahun sebelum masehi. Orang Mesir telah membuat adonan kue asam ( menggunakan bakteri asam ) sejak tahun 400 SM ( Sebelum Masehi ). Kemampuan mikroorganisme melakukan fermentasi ( “peragian” )  pertamakali ditemukan oleh Louis Pasteur ( 1857 – 1876 ). Fermentasi yang dilakukan oleh mikroorganisme tertentu menjadi prinsip dasar pengembangan bioteknologi tradisional atau konvensional, dengan produk-produk berupa : tempe, bir , tape, kecap, keju, susu asam, roti dan lain-lain.
Perkembangan lebih lanjut di masa kini, bioteknologi sudah memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in vitro sesuai dengan keinginan manusia. Adanya rekayasa secara in vitro yang dilakukan manusia terhadap agen-agen hayati menjadi prinsip utama bioteknologi modern. Misalnya melalui teknik rekayasa genetic manusia dapat “ memaksa” mikroorganisme tertentu untuk memproduksi hormone insulin dalam skala industri. Melalui teknik kultur jaringan, manusia dapat memperoleh bibit tanaman yang seragam dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat.
Berdasarkan fakta-fakta di atas, pada dasarnya bioteknologi dapat dibedakan menjadi dua jenis , yaitu : bioteknologi konvensional / tradisional dan bioteknologi modern.

Proses pembuatan Tempe ( contoh Bioteknologi konvensional ). Tempe merupakan salah satu produk bioteknologi yang sudah dikenal sejak jaman dahulu. Proses pembuatan tempe sangat mudah, menggunakan bahan dan peralatan sederhana.
Tahap-tahap pembuatan tempe., sbb : 
  1. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu direndam dalam air dingin selama1 hari 
  2. Kacang kedelai dikupas kulitnya, lalu direbus
  3. Pemberian ragi tempe ( berisi spora jamur dari jenis Rhizopus sp ) 
  4. Dibungkus/disimpan ditempat tertutup
  5. setelah 2 - 3 hari produk tempe siap dikonsumsi 
Proses Pembuatan Insulin ( Bioteknologi modern ).
Bioteknologi produksi Insulin ini dilakukan dengan memanfaatkan jasa Escherichia coli melalui suatu teknologi yang disebut dengan rekayasa genetic menggunakan peralatan modern.
Adapun tahap-tahap rekayasa genetic dalam pembuatan insulin adalah  sebagai berikut :
  1. Identifikasi gen insulin manusia
  2.  Isolasi plasmid dari sel E.coli  
  3. Penyisipan gen insulin ke dalam plasmid ( terbentuk Plasmid rekombinan ) 
  4. Injeksi plasmid rekombinan ke dalam sel E.coli
  5. Membiakkkan E.coli yang mengandung plasmid rekombinan
  6. Menginduksi E.coli yg mengandung plasmid rekombinan untuk memproduksi insulin
  7. Mengisolasi dan memurnikan hormone insulin 
  8. HORMON  INSULIN 
PENGERTIAN dan PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI

PENGERTIAN dan PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI

Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari, kita telah banyak mendengar atau bahkan memanfaatkan produk-produk bioteknologi. Baik yang berkaitan dengan makanan / minuman ( seperti : tempe, bir, keju, kecap, yoghurt ) , kesehatan ( seperti : penisilin, amoxylin, vaksin,hormone insulin ), pertanian ( tanaman trans genik, kultur jaringan, tembakau bebas virus ), peternakan ( seperti :  domba dolly ), transportasi ( seperti biofuel )  bahkan sampai masalah sampah ( seperti : plastic biodegradable ). Namun, mungkin kita masih bertanya-tanya , apa sih bioteknologi itu ? Bagaimana bioteknologi itu ?
Bioteknologi merupakan ilmu terapan biologi yang dalam praktiknya melibatkan berbagai disiplin ilmu , seperti : Mikrobiologi, biokimia, genetika, biologi sel molekul dan lain sebagainya. Secara klasik atau konvensional, bioteknologi dapat didefinisikan sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia. Sedangkan dalam perkembangan lebih lanjut, bioteknologi dapat juga didefinisikan sebagai teknologi pemanfaatan organisme atau bagian-bagiannya yang telah direkayasa secara in vitro untuk menghasilkan produk dan jasa pada skala industri untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Dari kedua definisi tersebut dapat kita fahamkan bahwa dalam prosesnya, bioteknologi melibatkan beberapa unsure , yaitu  adanya: Bahan mentah, agen hayati ( organisme atau bagian-bagiannya ), pendayagunaan secara teknologis dan industrial , dan produk / jasa yang diperoleh. Perhatikan bagan berikut ini.


Bahan mentah


=====
Proses teknologis
Dan industrial


====

Produk / jasa


 |
|





Agen hayati
( mikroba/ molekul/ sel/ jaringan )



Dari bagan tersebut, dengan jelas dapat kita lihat bahwa suatu produk / jasa dapat dikategorikan sebagai produk bioteknologi bila produk / jasa tersebut dihasilkan melalui proses teknologis ( baik konvensional maupun modern ) yang melibatkan agen hayati di dalam proses produksinya. Perhatikan contoh berikut :
Contoh 1 :
biji kedelai direbus menjadi kedelai rebus
Contoh 2 :
biji kedelai direbus, setelah dingin diberikan ragi tempe kemudian dibungkus lalu disimpan. Setelah 2 – 3 hari menjadi tempe

Dari  kedua contoh tersebut, mana yang merupakan produk bioteknologi ? Contoh 2 merupakan produk bioteknologi karena dalam prosesnya menggunakan agen hayati, yaitu ragi tempe. Ragi tempe mengandung spora jamur Rhizopus sp. Aktivitas kehidupan jamur ini secara biologis menjadikan butiran-butiran kedelai rebus terangkai menjadi suatu produk yang bernama tempe. Sedangkan contoh 1 bukan merupakan produk bioteknologi, karena dalam prosesnya sama sekali tidak memanfaatkan agen hayati ( meski teknologi perebusan yang digunakan modern sekalipun ).
Bioteknologi dalam perkembangannya,  memang tidak pernah terlepas dari sifat rasa ingin tahu dan rasa tidak puas manusia. Adapun tujuan utama pengembangan bioteknologi adalah untuk meningkatkan / memberi  nilai  tambah  bahan mentah dengan memanfaatkan organisme atau bagian-bagiannya. Dengan memanfaatkan jamur Rhizopus, biji kedelai mempunyai nilai tambah. Misalnya : dari sisi ekonomi harga tempe lebih mahal daripada harga kedelai rebus, dari sisi nutrisi tempe lebih tinggi kandungan/nilai gizinya daripada kedelai rebus dll.
Mekanisme Evolusi dan Keseimbangan Gen dlm Populasi

Mekanisme Evolusi dan Keseimbangan Gen dlm Populasi

Proses evolusi terjadi antara lain karena adanya variasi genetic dan seleksi alam. Variasi dalam suatu species terjadi karena 2 penyebab utama, yaitu : mutasi gen dan rekombinasi gen-gen di dalam keturunan.
Mutasi gen yang disebabkan olelh factor luar mempunyai sifat : sangat jarang terjadi, dan pada umumnya tidak menguntungkan terutama bagi individu yang mengalaminya. Jumlah gen yang bermutasi dari seluruh gamet yang dihasilkan oleh suatu individu dari suatu species disebut angka laju mutasi
( : rata-rata 1 / 100 ribu ). Meskipun angka laju mutasi nilainya sangat kecil, tetapi diduga mutasi merupakan suatu penyebab terjadinya evolusi.
Sementara itu, rekombinasi gen dalam keturunan dapat    diketahui    dari   frekeunsi gen
( perbandingan antara gen satu dengan gen lainnya di dalam suatu populasi ). Misalnya : suatu populasi mempunyai gen dominant A dan  gen resesif a. Bila kedua gen sama-sama adapatif, maka generasi yang bergenotip AA, Aa dan aa akan mempunyai daya fertilitas dan viabilitas yang sama.
Perkawinan antara genotip  AA  dengan aa, maka generasi F1 semua populasi nya bergenotip Aa ( : 100% Aa ). Perkawinan antar sesame F1 akan menghasilkan keturunan F2 dengan rasio fenotip :
25 % AA : 50% Aa : 25% aa atau ¼ AA : ½ Aa : ¼ aa
Berdasarkan perhitungan tersebut, maka frekuensi keseimbangan genotip F2 adalah hasil kali frekuensi gen dari masing-masing induknya :
( A + a ) ( a + a ) = AA + 2 Aa + aa = A2 +  2Aa + a2
fenomena seperti di atas, oleh Hardy dan Weinbergdirumuskan secara matematis menjadi :

p2 + 2pq + q2 = 1, dimana p + q = 1

p      : frekuensi gen dominant         
2pq  : frekuensi genotip heterozigot
q      : frekeunsi gen resesif                
p2     : frekuensi genotip homozigot dominan
            q2     : frekuensi genotip homozigot resesif

menurut Hardy-Weinberg, keseimbangan gen dalam populasi akan selalu tetap, bila :
1.       tidak terjadi mutasi
2.       populasi terisolasi, sehingga tidak ada aliran gen yang keluar atau masuk populasi
3.       tidak ada seleksi alam
4.       jumlah populasi besar dan terjadi perkawinan secara acak
5.       setiap individu anggota populasi memiliki fertilitas dan viabilitas yang sama

Penerapan hokum Hardy-Weinberg
Contoh :
Penyakit keterbelakangan mental dibawa oleh gen resesif yang akan muncul dalam keadaan homozigot resesif,maka jika dalam suatu populasi yang terdiri dari 25.000 jiwa ada 1 orang yang menderita penyakit keterbelakangan mental maka frekuensi gen dapat dihitung sebagai berikut :
Jawab :
1/ 25.000 penderita penyakit keterbelakangan mental ( q2 ), sehingga frekeunsi gen resesif adalah q = V q2 =
V 1/25.00 = V 0,0004 = 0,0063. Jadi frekuensi gen resesif adalah 0,0063. Frekuensi gen dominant ( p ), dihitung dengan rumus p + q = 1, sehingga  p = 1 – q, p = 1 – 0,0063 = 0,9937.Maka frekuensi gen dominant ( p ) adalah 0,9937, dan frekuensi genotip homozigot dominant ( p2 ) = ( 0,9937 )2 = 0,9874.
Frekuensi genotip heterozigot, dihitung dengan rumus 2pq = 2 ( 0,0063 X 0,9937 ) = 0,0126
Cara Agar tidak mudah Lupa dalam Belajar

Cara Agar tidak mudah Lupa dalam Belajar

Belajar merupakan sesuatu pengalaman yang tidak pernah terlewat kan oleh setiap manusia.

Dan setiap manusia memiliki pengalamannya sendiri dalam melakukan proses belajar. 
Ada di antara manusia yang mudah sekali dalam menerima pelajaran sampai bahkan mampu mengingat apa-apa yang telah dia pelajari dalam jangka waktu yang tak terbatas. Namun, ada juga di antara manusia yang sangat sulit menerima pelajaran dan sangat "kesusahan" dalam mengingat apa-apa yang telah dia pelajari.
Artinya, banyak orang yang mudah 'lupa' / 'melupakan' apa yang pernah dipelajarinya.
Bagi orang-orang tertentu yang mudah lupa dalam belajar ( mudah-mudahan Anda tidak termasuk di dalamnya ), tidak perlu khawatir. Karena menurut sumber Active Learning ada paling tidak 4 kategori yang membuat belajar Anda menjadi  tidak mudah lupa.
Keempat kategori tersebut, adalah sebagai berikut.

pertama, melakukan Review. Bagian ini berkaitan dengan upaya mengingat ulang , melatih ulang, menyimpan ulang, dan penyegaran ulang dari apa-apa yang telah kita pelajari sebelumnya. Jadi jika Anda seorang pelajar / mahasiswa atau siapa saja yang sedang belajar. Gunakan waktu luang Anda atau bahkan manfaatkan waktu luang Anda setelah belajar untuk melakukan review ( mengulangi ). Jika Anda pulang sekolah pukul 14.00, maka pada pukul 15.30 lakukan lah review dari pelajaran yang Anda terima 2 - 10 yang lalu.

kedua, melakukan penilaian diri ( self evaluation ). Pada bagian ini, Anda harus melakukan uji ulang untuk mengevaluasi / menilai sampai sejauh mana keterukuran belajar yang telah Anda capai.

ketiga, melakukan perencanaan ( planning ). Pada bagian ini Anda mempertimbangkan apa yang akan dilakukan dengan mengkaji ulang apa telah Anda lakukan. Ingat, setiap manusia boleh punya rencana.

keempat, Sentimen akhir. Pada bagian ini Anda diminta untuk melakukan penyelarasan situasi dan kondisi dalam dinamika dan mekanisme pembelajaran.

diyakini bahwa , jika seseorang yang dalam belajarnya selalu menempuh ke empat kategori tersebut di atas. Maka mereka akan mempunyai daya ingat yang cukup kuat dalam setiap belajarnya.
Standar Kompetensi Lulusan SMA tahun 2011

Standar Kompetensi Lulusan SMA tahun 2011

Ujian Nasional ( UN ) tahun 2011 sudah di ambang pintu. Tentu., anda yang duduk di kelas XII SMA sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi "agenda" yang sangat menentukan tersebut. 
Berikut ini adalah Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) dan Indikator untuk mapel Biologi SMA tahun 2011.


Standar Kompetensi Lulusan  1. 
Menjelaskan konsep-konsep keanekaragaman hayati, prinsip-prinsip klasifikasi, dan peranan serta manfaat sumber daya alam bagi kehidupan.
Indikator :
  1.  mendiskripsikan jenis-jenis keanekaragaman hayati ( tingkat gen, sel, jenis dan ekosistem )
  2. Mendeskripsikan klasifikasi organisme
  3. mendeskripsikan peranan sumber daya alam ( hewan dan tumbuhan ) bagi kehidupan
Standar Kompetensi Lulusan  2. 
Menjelaskan ciri-ciri virus, kingdom protista, monera dan fungi  serta perananya bagi kehidupan
Indikator :
  1.  mengidentifikasi virus atau monera
  2. Mendeskripsikan peran monera dan fungi bagi kehidupan
Standar Kompetensi Lulusan  3. 
Menjelaskan ciri-ciri plantae dan animalia serta peranannya serta peranannya bagi kehidupan
Indikator :
  1. Mengidentifikasi daur hidup tumbuhan lumut dan tumbuhan paku
  2. Mendeskripsikan cara perkembangbiakan pada tumbuhan berbiji
  3. mendeskripsikan daur hidup invertebrata
  4. Mengidentifikasi ciri-ciri hewan vertebrata

Standar Kompetensi Lulusan  4. 
Menjelaskan hubungan antara komponen ekosistem, aliran energi dan daur biogeokimia serta mengkaitkannya dengan keseimbangan lingkungan dan pelestariannya.
Indikator :
  1. Mendiskripsikan komponen ekosistem dan perannya bagi kehidupan di sekitarnya
  2. Mendeskripsikan proses yang terjadi pada daur biogeokimia
  3. Mendeskripsikan konsep keseimbangan lingkungan dan pelestariannya.
Standar Kompetensi Lulusan  5. Menjelaskan struktur dan fungsi sel serta mengkaitkannya dengan struktur jaringan dan fungsi pada sistem organ tumbuhan, hewan dan manusia
Indikator :
  1. Mendiskripsikan struktur sel dan proses yang terjadi pada sel tersebut
  2. Mengidentifikasi organel sel tumbuhan / hewan beserta fungsinya
  3. Mengidentifikasi organ pada tumbuhan beserta fungsi nya
Standar Kompetensi Lulusan  6.  Menjelaskan struktur dan fungsi sistem organ pada hewan dan manusia serta kelainan / penyakit yang mungkin terjadi

Indikator :
  1. Mendeskripsikan sistem gerak otot dan tulang pada manusia
  2. Mendeskripsikan sistem peredaran darah manusia serta gangguannya
  3. Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia serta gangguannya 
  4. Mendeskripsikan sistem pernapasan pada manusia serta gangguannya
  5. Mendeskripsikan sistem ekskresi pada manusia serta gangguannya
  6. Mendeskripsikan sistem regulasi pada manusia dan identifikasi gangguannya
  7. Mendeskripsikan sistem reproduksi pada manusia dan identifikasi gangguannya
Standar Kompetensi Lulusan  7.  Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tumbuhan.

Indikator :
  1. Menentukan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Standar Kompetensi Lulusan  8.  Menjelaskan proses metabolisme pada rantai karbohidrat dan kemosintesis , mengkaitkan proses tersebut dengan metabolisme, lemak dan protein , dan memahami teknologi yang berkaitan dengan metabolisme.

Indikator :
  1. Mendiskripsikan jenis-jenis enzim, cara kerja , dan fungsinya dalam metabolisme tubuh
  2. Mengidentifikasi proses respirasi sel ( proses katabolisme karbohidrat dan pembentukan energi )
  3. Mendeskripsikan peristiwa fotosintesis pada tumbuhan beserta tahap-tahapannya
  4. Mendeskripsikan proses respirasi an aerob beserta contohnya
Standar Kompetensi Lulusan  9.  Menjelaskan konsep dasar hereditas, reproduksi sel dan mutasi

Indikator :
  1. Mendiskripsikan susunan nukleotida ( DNA, RNA dan kromosom ) yang merupakan konsep dasar hereditas
  2. Menjabarkan tahapan sintesis protein
  3. Menjelaskan tahap-tahap pembelahan mitosis dan meiosis pada tumbuhan dan hewan
  4. mendeskripsikan hasil persilangan monohibrida dan dihibrida
  5. Mendeskripsikan hasil persilangan pada penyimpangan semu hukum mendel
  6. Menginterpretasi pola hereditas pada manusia
  7. Mendeskripsikan peristiwa mutasi beserta contoh-contohnya
Standar Kompetensi Lulusan  10.  Menjelaskan prinsip teori evolusi dan implikasinya pada perkembangan sains

Indikator :
  1. Mendiskripsikan teori asal-usul kehidupan dan pembuktiannya
  2. Mengidentifikasi fakta-fakta yang mendukung teori evolusi
  3. Menjabarkan fenomena evolusi dan hubungannya dengan keseimbangan populasi
Standar Kompetensi Lulusan  11.  Menjelaskan prinsip , peran dan implikasi bioteknologi pada masyarakat dan lingkungan

Indikator :
  1. Mengidentifikasi contoh bioteknologi konvensional dan modern
  2. Menjelaskan peran bioteknologi
  3. Menjelaskan dampak bioteknologi bagi masyarakat dan lingkungan












Prinsip-prinsip Pengelompokan Mahkluk Hidup

Prinsip-prinsip Pengelompokan Mahkluk Hidup

klasifikasi :
    • berarti : upaya pengelompokan / penggolongan mahkluk hidup kedalam kelompok-kelompok tertentu
    • Tujaunnya : untuk memudahkan manusia  dalam mempelajari, memanfaatkan dan melestarikan mahkluk hidup 
    • dipelajari dalam cabang biologi bernama taksonomi
--> kegiatan taksonomi meliputi :  
    pertama . Identifikasi, yaitu mengenali ciri-ciri mahkluk hidup tertentu. Dilakukan dengan menggunakan bantuan kunci determinasi / kunci identifikasi. Salah satu kunci identifikasi yang paling terkenal adalah kunci dikotomis yang dibuat berdasarkan dua ciri yang saling berlawanan. 
    Contoh kuci dikotomis untuk tumbuhan 
    1.a. tumbuhan tidak dg batang sejati ....... lumut hati
    1.b. tumbuhan dg batang sejati .......................... 2
    2.a. pada batang tidak ditemukan adanya pembuluh ………… lumut daun
    2.b. pada batang terdapat jaringan pembuluh …… 3.
    3.a. ……….. dstnya

    Kedua , Tata nama , yaitu pemberian nama ilmiah suatu mahkluk hidup sesuai dengan aturan tertentu. Aturan pemberian nama ilmiah sesuai kesepakatan menggunakan sistem tata nama binomial / sistem tata nama biner / sistem binomial nomenclature.
    Aturan tersebut meliputi :
    1. nama ilmiah menggunakan bhs Latin atau dilatinkan
    2. terdiri dari 2 suku kata. Dimana : kata I merupakan nama genus, diawali dg huruf kapital ; kata II merupakan penunjuk jenis, ditulis dg huruf kecil semua
    3. ditulis berbeda dg kata/kalimat lain, dg cara : dicetak miringcetak tebalgarisbawah terpisah.
    Contoh :Nama ilmiah manusia adalah : Homo sapiens , atau Homo sapiens , atau  Homo sapiens
    Homo Ã  nama genus
    sapiens Ã  penunjuk jenis

    ketiga klasifikasi, yaitu pengelompokkan mahkluk hidup kedalam kelompok-kelompok tertentu atas dasar persamaan-persamaan tertentu. Beberapa mahkluk hidup yang memiliki kesamaan ciri akan dimasukkan ke dalam taksa-taksa tertentu.Tingkatan takson dari yg tertinggi hingga terendah adalah sbb : 

    Tumbuhan
    plantae

    Hewan
    animalia
    Regnum

    Kingdom
    Division

    Phylum
    Classis

    Classis
    Ordo

    Ordo
    Familia

    Familia
    Genus

    Genus
    species

    species

    Contoh beberapa sistem klasifikasi yang pernah ada :
    1. Sistem Alami ( Aristoteles ) dasar ciri morfologi , anatomi,  fisiologi yang secara alami melekat pada obyek
    2. Sistem buatan / artifisial  ( Carolus Linnaeus ) : dasar : ciri morfologis,habitat sesuai dg kesepakatan      
    3. Sistem filogenetik ( Charles Darwin ) : dasar : Persamaan ciri fenotip,  Kedekatan hubungan antar takson 

    Sistem klasifikasi yang lain :
    1.       sistem 2 kingdom , dasar : kemampuan bergerak
    2.       sistem 3 kingdom, dasar : kemampuan mensintesis makanan
    3.       sistem 4 kingdom, dasar: keadaan inti sel
            4.     sistem 5 kingdom, dasar: tingkat organisasi sel dan nutrisinya




    Label

    abiotik abitik aflatoksin alga AlQur'an amphibi anabolisme anaerob angka kelulusan archaeobacteria arthropoda Asal usul asal-usul kehidupan askogonium askospora Aspergillus avertebrata bab ekologi bacteria Beberapa Teori Hukum Pewarisan Sifat belajar aktif biodiversitas biologi umum BIOLOGI X BIOLOGI X. mollusca BIOLOGI XI BIOLOGI XII Biometri bioteknologi bioteknologi konvensional bioteknologi modern biotik bryophyta bukti evolusi bukti ilmiah bukti-bukti burung cacing gilig cacing pipih cacing tanah cara agar cara biologi dipelajari cara pengeluaran cairan tubuh Cara Sukses Belajar ciiri-ciri Ciri - Ciri ciri-ciri ciri-ciri enzim ciri-ciri fungi ciri-ciri jamur ciri-ciri virus cnidaria CO2 coelenterata contoh dampak negatif dampak positif Darwin dasar daur biogeokimia daur hidup defisiensi delesi DNA dunia hewan duplikasi efek rumah kaca efek rumah kits ejakulasi dini ekologi ekosistem ekskresi enzim eubacteria evolusi fakta-fakta fermentasi fermentasi alkohol fermentasi asam laktat flora fauna fosfolipid fotosintesis fungi FUNGI/JAMUR fungsi Fusarium ganggang gangguan gastrointestinal gen genetik Genetika ginjal glikolipid Glikolisis gonorrhoe greenhouse effect gula hereditas hewan berongga hewan dan manusia hipofisis hk.Hardy-Weinberg hk.Mendel II ho t hokum Mendel hormon hukum hukum Mendel I hukum Mendel II hydra impotensi insecta inversi parasentrik inversi perisentrik Invertebrata jasa jenis jenis-jenis kanker kapang karbohidrat karbon katabolisme katabolisme karbohidrat katak katenasi Keanekaragaman Hayati kehidupan kelainan kelas Ascomycotina kelas XII IPA kemosintesis kerajaan hewan khas indonesia kimia kimiawi kindom plantae Kingdom Animalia kingdom Protista klasifikasi komponen konidia konidiofor konsep belajar konsep evolusi konvensional kromosom kulat kuliah kulit Kurikulum laki-laki lammark lammarkisme Lembar Kegiatan Siswa limbah lingkungan LKS lumut lupa macam macam mutasi mahluk hidup makanan manfaat mereviev manusia master of glands masyarakat materi kls X/1 materi kls X/2 Materi kls XI / 2 materi kls XII / 2 materi klsXII/1 meiosis mekanisme mekanisme evolusi membran memperbaiki nasib menstruasi Metabolisme metabolisme lemak metabolisme protein mikroba mitosis Model DNA monera monosomik Motivasi mudah murah mutagen Mutasi mutu sekolah nasib diri nematelminthes Neurospora ngantuk nullisomik Nutfah O2 Opini/pendapat organ otak ovum paru-paru pembelahan sel pembelajaran pencernaan Pencernaan makanan pada hewan pengelompokkan pengertian Penicillium penis penyakit peranan peranan monera peranan virus Perbedaan antara Fotosintesis dg Kemosintesis perbedaan DNA-RNA perbedaan fermentasi asam laktat dengan fermentasi alkohol perkembangbiakan tumbuhan pernapasan persilangan dihibrid Persilangan Monohibrid pertumbuhan Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan Tumbuhan pewarisan sifat piramida planaria Plantae Plantae/Tumbuhan Plasma platyhelminthes poliploidi porifera preformasi prinsip produk prokariot Proses dan Enzim yang Berperan. protista protista mirip hewan protista mirip tumbuhan protozoa pteridophyta raja singa rantai makanan reaksi blackman reaksi gelap reaksi Hill reaksi terang rencana penelitian rencana percobaan Replikasi DNA reproduksi reproduksi generatif reproduksi manusia reproduksi tumbuhan reptilia respirasi respirasi aerob respirasi anaerob RNA Ruang Lingkup Biologi sains sake sampah sel senyawa anorganik senyawa organik senyawa penyusun sifilis siklus calvin sintesis sistem sistem ekskresi sistem endokrin sistem hormon sistem koordinasi sistem regulasi Sistem Reproduksi sistem respirasi sistem saraf sistem saraf pusat sistem transportasi Sistem Transportasi pada Avertebrata sistem urinaria SKL soal-soal sperma spermatogenesis pd hewan spermatophyta spermatozoa spons Standar Kompetensi Lulusan struktur struktur DNA struktur membran sel struktur RNA sumsum tulang belakang teknologi teori Teori Asal Usul Kehidupan teori darah teori darwin teori epigenesis teori evolusi Teori Evolusi Darwin teori heackel teori pangenesis testis tetraploidi tetrasomik translokasi transportasi sel Trichoderma triploidi trisomik Tumbuhan tumbuhan berbiji tumbuhan lumut tumbuhan paku Tuntunan Agama ujian nasional UN UN 2011 unsur unsur makro unsur mikro Virus wanita zat tumbuh