filum PORIFERA

Bila anda sedang berwisata ke pantai ( terutama ) yang masih alami. Terkadang akan menemukan "sesuatu" yang bentuknya mirip vas bunga yang biasa dipajang di meja tamu, meja belajar, ataupun tempat-tempat lainnya.Tetapi ketika anda memegangnya, benda itu terasa lunak seperti spons yang biasa digunakan untuk mencuci piring, atau juga mungkin seperti spons yang dipakai untuk mencuci kendaraan ( motor / mobil ). Wah... jangan-jangan itu spon cuci piring milik ibu yang terbawa air hujan kemarin, dan sudah sampai laut ?
nah untuk memastikannya, pelajari, dan amati lebih lanjut bagaimana ciri-ciri "sesuatu" yang anda temukan tadi. Bila " sesuatu" tadi mirip dengan ciri-ciri berikut ini berarti, "sesuatu" yang anda temukan tadi adalah sejenis hewan. Ya, sejenis hewan yang tergolong dalam filum Porifera.
Ciri-ciri apa sajakah yang dimiliki oleh hewan ini ?

Ciri-ciri umum filum Porifera :
Hewan-hewan yang termasuk dalam filum porifera akan menunjukkan ciri-ciri seperti berikut ini :
a. struktur tubuh : Tubuh tersusun atas dua lapisan yaitu ektoderm ( lapisan luar ) dan endoderm ( lapisan dalam ) dimana diantara kedua lapisan itu terdapat mesoglea yang mengandung spikula dan sel-sel amobosit, seluruh permukaan tubuh berpori, bentuk mirip tumbuhan/bulat/pipih/vas bunga, tanpa organ, jaringan saraf, mulut.Tidak bergerak aktif karena hidup sebagai polip, mempunyai kerangka tubuh, daya regenerasi tinggi
b. sistem pencernaan : jenis makanan: alga, pencernaan intraseluler dalam sel khoanosit, zat makanan diedarkan oleh sel amoebosit.
c. Sistem saluran air , ada 3 tipe , yaitu :
• tipe askon ( paling sederhana ). Lalu lintas air : ostia --gt; spongiosol --gt; oskulum
• tipe sikon . Lalu lintas air : ostia --gt; saluran radial tak bercabang --gt; spongiosol --gt; oskulum
• tipe leucon ( paling rumit ). Lalu lintas air : ostia --gt; saluran radial bercabang-cabang --gt; spongiosol.
Gambar tipe-tipe saluran air klik disini
d. Zat penyusun rangka tubuh :
• rangka dari zat kapur ( kalsium karbonat )
• rangka dari silikat
• rangka dari serabut spongin / zat tanduk
e. Cara reproduksi :
• Aseksual : membentuk tunas , gemul ( butir benih ) yang dibentuk dari sel amoebosit dibungkus 3 lapisan kuat
• Seksual : pembuahan sperma dan ovum ( : terbentuk dari perkembangan sel amoebosit atau sel koanosit ) secara internal membentuk larva bersilia yang dinamakan planula .

KLASIFIKASI :
filum Porifera, diklasifikasikan ke dalam 3 kelas berdasarkan macam spikula dan tipe saluran air.
Ketiga kelas dimaksud adalah :
1. Kelas Kalkarea, habitat Air laut, tipe saluran air Askon, zat penyusun spikula Kalsium karbonat / kapur, contoh : Klathrina blanca, Sycon gelatinosa
2. Kelas Heksaktinelida, habitat Air laut, tipe saluran air Sikon, zat penyusun spikula Silikat, contoh : Pheronema, Scypha
3.Kelas Demospongia, habitat Air laut, air tawar, tipe saluran air Leukon, zat penyusun spikula Spongin / zat tanduk, contoh : Euspongia, Spongila.
Peranan filum Porifera :
• Sebagai alat pembersih / spons ( Euspongia oficinalis, Euspongia mollisima )
• Sebagai bahan obat-obatan ( Petrosia contegnatta / anti kanker , Cymbacella / anti asma )

Pengertian beberapa istilah :
• Amoebosid : sel penghasil matriks pada lapisan tengah tubuh, berfungsi pada pencernaan dan reproduksi
• Skleroblas : sel penghasil spikula sebagai rangka tubuh
• Porosit : sel berlubang yang di dalamnya terdapat ostia
• Koanosit ( sel leher ) : sel pelapis dinding dalam/spongiosol, berflagel, berfungsi dalam pencernaan dan juga reproduksi.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Kingdom Animalia / materi kls X/1 / porifera / spons dengan judul filum PORIFERA. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://materi-pelajaran-biologi.blogspot.com/2010/05/filum-porifera.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Admin - Jumat, 14 Mei 2010

Belum ada komentar untuk "filum PORIFERA"

Posting Komentar

Label

abiotik abitik aflatoksin alga AlQur'an amphibi anabolisme anaerob angka kelulusan archaeobacteria arthropoda Asal usul asal-usul kehidupan askogonium askospora Aspergillus avertebrata bab ekologi bacteria Beberapa Teori Hukum Pewarisan Sifat belajar aktif biodiversitas biologi umum BIOLOGI X BIOLOGI X. mollusca BIOLOGI XI BIOLOGI XII Biometri bioteknologi bioteknologi konvensional bioteknologi modern biotik bryophyta bukti evolusi bukti ilmiah bukti-bukti burung cacing gilig cacing pipih cacing tanah cara agar cara biologi dipelajari cara pengeluaran cairan tubuh Cara Sukses Belajar ciiri-ciri Ciri - Ciri ciri-ciri ciri-ciri enzim ciri-ciri fungi ciri-ciri jamur ciri-ciri virus cnidaria CO2 coelenterata contoh dampak negatif dampak positif Darwin dasar daur biogeokimia daur hidup defisiensi delesi DNA dunia hewan duplikasi efek rumah kaca efek rumah kits ejakulasi dini ekologi ekosistem ekskresi enzim eubacteria evolusi fakta-fakta fermentasi fermentasi alkohol fermentasi asam laktat flora fauna fosfolipid fotosintesis fungi FUNGI/JAMUR fungsi Fusarium ganggang gangguan gastrointestinal gen genetik Genetika ginjal glikolipid Glikolisis gonorrhoe greenhouse effect gula hereditas hewan berongga hewan dan manusia hipofisis hk.Hardy-Weinberg hk.Mendel II ho t hokum Mendel hormon hukum hukum Mendel I hukum Mendel II hydra impotensi insecta inversi parasentrik inversi perisentrik Invertebrata jasa jenis jenis-jenis kanker kapang karbohidrat karbon katabolisme katabolisme karbohidrat katak katenasi Keanekaragaman Hayati kehidupan kelainan kelas Ascomycotina kelas XII IPA kemosintesis kerajaan hewan khas indonesia kimia kimiawi kindom plantae Kingdom Animalia kingdom Protista klasifikasi komponen konidia konidiofor konsep belajar konsep evolusi konvensional kromosom kulat kuliah kulit Kurikulum laki-laki lammark lammarkisme Lembar Kegiatan Siswa limbah lingkungan LKS lumut lupa macam macam mutasi mahluk hidup makanan manfaat mereviev manusia master of glands masyarakat materi kls X/1 materi kls X/2 Materi kls XI / 2 materi kls XII / 2 materi klsXII/1 meiosis mekanisme mekanisme evolusi membran memperbaiki nasib menstruasi Metabolisme metabolisme lemak metabolisme protein mikroba mitosis Model DNA monera monosomik Motivasi mudah murah mutagen Mutasi mutu sekolah nasib diri nematelminthes Neurospora ngantuk nullisomik Nutfah O2 Opini/pendapat organ otak ovum paru-paru pembelahan sel pembelajaran pencernaan Pencernaan makanan pada hewan pengelompokkan pengertian Penicillium penis penyakit peranan peranan monera peranan virus Perbedaan antara Fotosintesis dg Kemosintesis perbedaan DNA-RNA perbedaan fermentasi asam laktat dengan fermentasi alkohol perkembangbiakan tumbuhan pernapasan persilangan dihibrid Persilangan Monohibrid pertumbuhan Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan Tumbuhan pewarisan sifat piramida planaria Plantae Plantae/Tumbuhan Plasma platyhelminthes poliploidi porifera preformasi prinsip produk prokariot Proses dan Enzim yang Berperan. protista protista mirip hewan protista mirip tumbuhan protozoa pteridophyta raja singa rantai makanan reaksi blackman reaksi gelap reaksi Hill reaksi terang rencana penelitian rencana percobaan Replikasi DNA reproduksi reproduksi generatif reproduksi manusia reproduksi tumbuhan reptilia respirasi respirasi aerob respirasi anaerob RNA Ruang Lingkup Biologi sains sake sampah sel senyawa anorganik senyawa organik senyawa penyusun sifilis siklus calvin sintesis sistem sistem ekskresi sistem endokrin sistem hormon sistem koordinasi sistem regulasi Sistem Reproduksi sistem respirasi sistem saraf sistem saraf pusat sistem transportasi Sistem Transportasi pada Avertebrata sistem urinaria SKL soal-soal sperma spermatogenesis pd hewan spermatophyta spermatozoa spons Standar Kompetensi Lulusan struktur struktur DNA struktur membran sel struktur RNA sumsum tulang belakang teknologi teori Teori Asal Usul Kehidupan teori darah teori darwin teori epigenesis teori evolusi Teori Evolusi Darwin teori heackel teori pangenesis testis tetraploidi tetrasomik translokasi transportasi sel Trichoderma triploidi trisomik Tumbuhan tumbuhan berbiji tumbuhan lumut tumbuhan paku Tuntunan Agama ujian nasional UN UN 2011 unsur unsur makro unsur mikro Virus wanita zat tumbuh