Proses menstruasi beserta pengaturan hormonal yang terjadi

Menstruasipada wanita merupakan bagian dari siklus seksual yang ditandai dengan keluarnya kotoran melalui liang peranakan ( vagina ) berupa darah, lendir dan sisa-sisa sel / jaringan dari dalam uterus  yang biasanya terjadi setiap satu bulan sekali. Dengan lama waktu antara 4 – 5 hari .
Proses menstruasi berlangsung melalui 3 fase, yaitu :
1.      fase mensis, yaitu fase di mana terjadi pengikisan ketebalan dinding uterus ( endometerium )  yang ditandai dengan adanya perdarahan. Fase mensis terjadi pada hari 1 – 5 .
2.      fase proliferasi, yaitu fase di mana terjadi perbaikan jaringan endometerium  yang mengalami pengikisan melalui proliferasi sel-sel  dari dalam kelenjar yang masih tersisa pada lapisan basal. Kelenjar-kelenjar uterus ini bertambah panjang sedangkan ensometerium semakin tebal. Fase proliferasi berlangsung setelah hari ke 5 sampai hari ke 14 di mana terjadi ovulasi ( pembebasan ovum ).
3.      fase sekretori, yaitu fase di mana dinding kelenjar uterus tidak berarturan dan ukuran lumennya membesar serta terjadi sekresi. Pada fase ini juga terjadi peningkatan jumlah arteri kecil pada endometerium sampai mendekati permukaan. Seminggu setelah ovulasi, terjadi peningkatan aktivitas histology. Kelenjar mengembang dan terjadi penambahan ketebalan jaringan mukosa menjadi sekitar 4 – 5 mm. Pada fase ini uterus siap untuk menerima embrio dan memberi makanan pada embrio muda tersebut. Jika emmbrio tidak berimplantasi, maka aktivitas fase sekretori berakhir dan segera dimulai menstruasi  berikutnya.
Pengaturan hormonal yang terjadi pada proses menstruasi , dimulai ketika hipotalamus mensekresi Gonadotropin releasing hormone ( GnRH ) yang akan merangsang hipofisis anterior mensekresi LH ( Luteinizinh Hormone )  dan FSH ( Folikel Stimulating Hormone ).. FSH akan merangsang sel-sel folikel untuk mensekresi esterogen, sedangkan LH akan merangsang  sel-sel folikel dan korpus luteum untuk mensekresi progesterone . Meningkatnya  jumlah esterogen mempengaruhi aksis hipotalamohipofisis, sehingga terjadi lonjakan FSH dan LH. Lonjakan LH menyebabkan terjadinya ovulasi. Selesai ovulasi sisa-sisa folikel membentuk korpus luteumyg selanjutnya akan mensekresi esterogen dan progesterone yang semakin meningkat konsentrasinya. Dengan meningkatnya produksi  hormone steroid dan inhibin maka terjadi feedback yang menghambat kerja aksis hipotalamohipofisis sehingga produksi LH dan FSH  berkurang. Akibatnya korpus luteum mengalami degenerasi, sehingga produksi esterogen dan progesterone menurun. Keadaan ini akan merangsang produksi GnRH oleh hipotalamus dan gonadotropin ( LH dan FSH ) oleh hipofisis, sehingga  siklus menstruasi berulang.
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori hormon / menstruasi / Sistem Reproduksi / wanita dengan judul Proses menstruasi beserta pengaturan hormonal yang terjadi. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL http://materi-pelajaran-biologi.blogspot.com/2011/09/proses-menstruasi-beserta-pengaturan.html. Terima kasih!
Ditulis oleh: Admin - Jumat, 30 September 2011

Belum ada komentar untuk "Proses menstruasi beserta pengaturan hormonal yang terjadi"

Posting Komentar

Label

abiotik abitik aflatoksin alga AlQur'an amphibi anabolisme anaerob angka kelulusan archaeobacteria arthropoda Asal usul asal-usul kehidupan askogonium askospora Aspergillus avertebrata bab ekologi bacteria Beberapa Teori Hukum Pewarisan Sifat belajar aktif biodiversitas biologi umum BIOLOGI X BIOLOGI X. mollusca BIOLOGI XI BIOLOGI XII Biometri bioteknologi bioteknologi konvensional bioteknologi modern biotik bryophyta bukti evolusi bukti ilmiah bukti-bukti burung cacing gilig cacing pipih cacing tanah cara agar cara biologi dipelajari cara pengeluaran cairan tubuh Cara Sukses Belajar ciiri-ciri Ciri - Ciri ciri-ciri ciri-ciri enzim ciri-ciri fungi ciri-ciri jamur ciri-ciri virus cnidaria CO2 coelenterata contoh dampak negatif dampak positif Darwin dasar daur biogeokimia daur hidup defisiensi delesi DNA dunia hewan duplikasi efek rumah kaca efek rumah kits ejakulasi dini ekologi ekosistem ekskresi enzim eubacteria evolusi fakta-fakta fermentasi fermentasi alkohol fermentasi asam laktat flora fauna fosfolipid fotosintesis fungi FUNGI/JAMUR fungsi Fusarium ganggang gangguan gastrointestinal gen genetik Genetika ginjal glikolipid Glikolisis gonorrhoe greenhouse effect gula hereditas hewan berongga hewan dan manusia hipofisis hk.Hardy-Weinberg hk.Mendel II ho t hokum Mendel hormon hukum hukum Mendel I hukum Mendel II hydra impotensi insecta inversi parasentrik inversi perisentrik Invertebrata jasa jenis jenis-jenis kanker kapang karbohidrat karbon katabolisme katabolisme karbohidrat katak katenasi Keanekaragaman Hayati kehidupan kelainan kelas Ascomycotina kelas XII IPA kemosintesis kerajaan hewan khas indonesia kimia kimiawi kindom plantae Kingdom Animalia kingdom Protista klasifikasi komponen konidia konidiofor konsep belajar konsep evolusi konvensional kromosom kulat kuliah kulit Kurikulum laki-laki lammark lammarkisme Lembar Kegiatan Siswa limbah lingkungan LKS lumut lupa macam macam mutasi mahluk hidup makanan manfaat mereviev manusia master of glands masyarakat materi kls X/1 materi kls X/2 Materi kls XI / 2 materi kls XII / 2 materi klsXII/1 meiosis mekanisme mekanisme evolusi membran memperbaiki nasib menstruasi Metabolisme metabolisme lemak metabolisme protein mikroba mitosis Model DNA monera monosomik Motivasi mudah murah mutagen Mutasi mutu sekolah nasib diri nematelminthes Neurospora ngantuk nullisomik Nutfah O2 Opini/pendapat organ otak ovum paru-paru pembelahan sel pembelajaran pencernaan Pencernaan makanan pada hewan pengelompokkan pengertian Penicillium penis penyakit peranan peranan monera peranan virus Perbedaan antara Fotosintesis dg Kemosintesis perbedaan DNA-RNA perbedaan fermentasi asam laktat dengan fermentasi alkohol perkembangbiakan tumbuhan pernapasan persilangan dihibrid Persilangan Monohibrid pertumbuhan Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan Tumbuhan pewarisan sifat piramida planaria Plantae Plantae/Tumbuhan Plasma platyhelminthes poliploidi porifera preformasi prinsip produk prokariot Proses dan Enzim yang Berperan. protista protista mirip hewan protista mirip tumbuhan protozoa pteridophyta raja singa rantai makanan reaksi blackman reaksi gelap reaksi Hill reaksi terang rencana penelitian rencana percobaan Replikasi DNA reproduksi reproduksi generatif reproduksi manusia reproduksi tumbuhan reptilia respirasi respirasi aerob respirasi anaerob RNA Ruang Lingkup Biologi sains sake sampah sel senyawa anorganik senyawa organik senyawa penyusun sifilis siklus calvin sintesis sistem sistem ekskresi sistem endokrin sistem hormon sistem koordinasi sistem regulasi Sistem Reproduksi sistem respirasi sistem saraf sistem saraf pusat sistem transportasi Sistem Transportasi pada Avertebrata sistem urinaria SKL soal-soal sperma spermatogenesis pd hewan spermatophyta spermatozoa spons Standar Kompetensi Lulusan struktur struktur DNA struktur membran sel struktur RNA sumsum tulang belakang teknologi teori Teori Asal Usul Kehidupan teori darah teori darwin teori epigenesis teori evolusi Teori Evolusi Darwin teori heackel teori pangenesis testis tetraploidi tetrasomik translokasi transportasi sel Trichoderma triploidi trisomik Tumbuhan tumbuhan berbiji tumbuhan lumut tumbuhan paku Tuntunan Agama ujian nasional UN UN 2011 unsur unsur makro unsur mikro Virus wanita zat tumbuh