BAGAIMANA BIOLOGI DIPELAJARI ?

BAGAIMANA BIOLOGI DIPELAJARI ?

Berdasarkan struktur keilmuan BSCS yang telah kita pelajari pada bagian terdahulu , kajian biologi meliputi 6 macam obyek, dari Archaebacteria-Eubacteria-Protista-Fungi-Plantae dan Animalia, 9 tema / persoalan, mulai dari biologi sebagai ilmu-Sejarah dan konsep-Keanekaragaman-Struktur dan Fungsi-Kelangsungan Hidup-Interaksi Mahkluk hidup dg lingkungan-Perilaku-Evolusi dan Regulasi dan 9 tingkat organisasi kehidupan dari tingkatan molekul sampai tingkatan yang paling luas yaitu biosfer.
Dalam tingkatan molekul, biologi mengkaji berbagai macam struktur dan ciri molekul yang melakukan reaksi metabolisme di dalam tubuh.Molekul-molekul berinteraksi membentuk sebuah sel. Berbagai macam bentuk dan jenis sel saling berinteraksi membentuk suatu jaringan. Berbagai macam jaringan menyusun suatu organ. Beberapa macam organ organ berinteraksi membentuk suatu system organ. Beberapa sistem organ secara bersama-sama membentuk suatu individu. Beberapa individu sejenis yang berkumpul pada saat dan tempat yang sama membentuk populasi.Interaksi antara populasi satu dengan populasi yang berbeda membentuk komunitas. Komunitas dengan lingkungan abiotiknya membentuk ekosistem. Berbagai ekosistem yang ada membentuk suatu bioma. Bagian bumi yang menjadi tempat hidupnya berbagai jenis mahkluk hidup merupakan biosfer.
Biologi sebagai bagian dari IPA memiliki kekhususan dalam bidang kajiannya. Kajian biologi selalu mencakup obyek-tema/persoalan dan tingkat organisasi kehidupan ( TOK ) tertentu.
Salah Satu contoh kajian biologi adalah kajian tentang “struktur dan fungsi jaringan pada tanaman enceng gondok” dimana sebagai obyek kajian adalah plantae / tumbuhan ( enceng gondok, adalah sejenis tumbuhan ), tema permasalahannya/persoalannya adalah struktur dan fungsi, dan tingkat organisasi kehidupannya adalah jaringan.

Kajian Biologi pada dasarnya dapat dilakukan melalui berbagai macam pendekatan , yaitu :

1.Pendekatan fakta
Belajar biologi dengan pendekatan fakta berarti kita belajar menghafalkan/mengingat fakta-fakta. Misalnya : mengingat nama, definisi/ pengertian dll.

2. Pendekatan Konsep
Belajar biologi dengan pendekatan ini, berarti kita menghubungkan dua fakta atau lebih yang membentuk suatu pengertian. Misalnya : Apakah pernapasan aerobic itu ? Apakah tumbuhan monokotil itu ?

3. Pendekatan ketrampilan proses
Belajar Biologi dengan pendekatan ini, berarti kita belajar sebagaimana cara para biolog ( ilmuaan Biologi ) menemukan fakta, konsep, hukum maupun teori-teori.
Belajar biologi dengan pendekatan ketrampilan proses berhubungan erat dengan tahapan proses yang disebut metode ilmiah atau proses ilmiah,
tahapan ini meliputi :
  • mengobservasi
  • mengklasifikasi
  • menafsirkan
  • memprakirakan / membuat prediksi
  • mengajukan pertanyaan
  • membuat hipotesis
  • mengidentifikasi variable.
Mengobservasi merupakan proses mencari gambaran / informasi tentang obyek melalui indera. Hasil observasi dapat dituangkan dalam bentuk gambar, bagan, tabel, grafik ( balok, lingkaran, garis ) dan tulisan / deskripsi..
Mengklasifikasi berarti kita menggolongkan / mengelompokkan suatu obyek / persoalan berdasarkan persamaan / perbedaan.
Menafsirkan, berarti memberi arti pada suatu fenomena / kejadian berdasar atas kejadian lainnya sebagai patokan / acuan.
Memprakirakan atau memprediksi berarti “meramal’ sesuatu yang akan terjadi berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku.
Mengajukan pertanyaan sebenarnya adalah merumuskan permasalahan. ( ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan ), dalam IPA kata tanya yang lazim digunakan dalam merumuskan masalah adalah APA dan BAGAIMANA ? misalnya : Bagaimana pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertambahan tinggi batang kacang hijau ?”atau “ Apakah cahaya mempengaruhi kecepatan pertambahan tinggi batang kacang hijau ?”
Mengidentifikasi variable berarti memilih dan menentukan factor-faktor yang berpengaruh terhadap suatu persoalan. Di dalam suatu penelitian, factor berpengaruh yang dibuat sama untuk semua perlakuan disebut variable control, sedang factor berpengaruh yang dibuat bervariasi disebut variable bebas / variable manipulatif. Akibat dari perlakuan itu disebut variable terikat./ variable respon.
Contoh : jika rumusan masalahnya adalah : “bagaimana pengaruh cahaya terhadap kecepatan pertambahan tinggi batang jagung “
Maka variable bebasnya adalah cahaya, variable terikatnya adalah kecepatan pertambahan tinggi batang jagung dan variable kontrolnya adalah suhu, jenis jagung, tanah, kelembaban udara, air dll.


FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH terhadap PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH terhadap PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor dominan. Dalam pengaruhnya, antara faktor satu dengan faktor lain saling berinteraksi dan tidak bisa berdiri sendiri.
Secara garis besar, faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dikelompokkan menjadi 2 kelompok , yakni :
1. Faktor Eksternal ( Faktor luar )
2. Faktor internal ( faktor dalam )
Untuk lebih jelasnya, baca dan pelajari uraian berikut.

A. Faktor Luar ( faktor eksternal )
Yakni, faktor-faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan. Faktor ini meliputi komponen fisik, kimia maupun biologi.
Beberapa faktor luar yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan antara lain :
1.Air dan Mineral
- berpengaruh pada pertumbuhan tajuk 2 akar. Defisiensi / kekurangan salah satu unsur hara atau lebih akan menghambat atau menyebabkan pertumbuhan tak normal.
2. Kelembaban / kandungan air dalam udara
berpengaruh terhadap kecepatan evapotranspirasi, yang pada akhirnya juga berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
3. Suhu
Suhu atau temperatur udara di antaranya mempengaruhi kerja enzim. Suhu ideal yang diperlukan untuk pertumbuhan yang paling baik adalah suhu optimum, yang berbeda untuk tiap jenis tumbuhan.Misalnya : suhu optimum tanaman kelapa akan berbeda dengan suhu optimum tanaman kentang.
4.Cahaya
Mempengaruhi fotosintesis. Secara umum merupakan faktor penghambat, tetapi vital bagi tumbuhan terutama untuk pertumbuhan dan pembentukan klorofil.
Etiolasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat di tempat yang gelap
Fotoperiodisme adalah respon tumbuhan terhadap intensitas cahaya dan panjang penyinaran, sehingga kita mengenal adanya kelompok tumbuhan hari pendek ( berbunga ketika periode penyinaran kurang dari 12 jam/hari, contoh: strowberi, dahlia, aster, krisan )- tumbuhan hari panjang ( berbunga ketika periode penyinaran lebih dari 12 jam/hari, contoh : lyci ) dan tumbuhan hari netral ( pembungaan tidak diperangaruhi oleh periode penyinaran, contoh : bunga matahari, bunga mawar )

B. Faktor Dalam ( faktor internal.
Faktor dalah adalah semua faktor berpengaruh yang berada di dalam tubuh tumbuhan itu sendiri.
Faktor dalam meliputi :

1.Faktor hereditas.
Hereditas/keturunan/genetis merupakan faktor yang menentukan sifat-sifat fenotif tumbuhan.Misalnya : postur tubuh, rasa buah, sifat batang, bentuk daun dll.

2. Hormon.
Hormon pada tumbuhan lebih tepat disebut sebagai zat tumbuh atau fitohormon. Peranan utama hormon adalah sebagai regulator yang disintesis pada bagian tertentur dari tumbuhan dan aktif pada bagian tumbuhan lainnya seperti akar, batang, daun , bunga maupun buah.
Beberapa macam zat tumbuh dan fungsinya, antara lain :
a.Auksin
adalah senyawa asam indol asetat (IAA) yang dihasilkan di ujung meristem apikal (ujung akar dan batang). F.W. Went (1928) pertama kali menemukan auksin pada ujung koleoptil kecambah gandum Avena sativa.
Peranan auksin antara lain :
- memacu pembelahan dan pemanjangan sel meristem ( primer maupun sekunder ) terutama pada ujung akar dan ujung batang ( dominasi apikal )
- meningkatkan perkembangan bunga dan buah, termasuk pembentukan buah tanpa penyerbukan ( partenokarpi )

b.Giberelin
Senyawa ini dihasilkan oleh jamur Giberella fujikuroi atau Fusarium moniliformae, ditemukan oleh F. Kurusawa.
Fungsi giberelin antara lain :
- mempengaruhi pertumbuhan batang tumbuhan
- berperan dalam partenokarpi
- perkecambahan biji
- dormansi biji

c.Sitokinin
Pertama kali ditemukan pada tembakau. Hormon ini membantu auksin dalam merangsang pembelahan sel. Meningkatkan pembesaran sel, menghilangkan dominansi apikal, mengendalikan pembungaan dan pembuahan.

d.Gas etilen
Banyak ditemukan pada buah yang sudah tua, berperan dalam pematangan buah. Juga memperbaiki kondisi batang yang lemah ( batang menjadi tebal ), memacu pembungaan.

e.Asam absisat
Keberadaan hormon ini dapat menyebabkan peluruhan bunga, buah dan daun ( absisi ), merangsang dormansi. Tingkat konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan gugurnya daun, menghambat peningkatan auksin dan giberelin.

f.Kalin
Hormon yang merangsang pembentukan organ tumbuhan pada saat organogenesis, terdiri dari :
- Rhizokalin ( mempengaruhi pembentukan akar )
- Kaulokalin ( mempengaruhi pembentukan batang )
- Filokalin ( mempengaruhi pembentukan daun )
- Antokalin ( mempengaruhi pembentukan bunga )

g.Asam traumalin atau kambium luka
Merangsang pembelahan sel di daerah luka sebagai mekanisme untuk menutupi luka.



PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN

PERTUMBUHAN dan PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Jika kita menanam biji kacang ke dalam tanah, Apa yang akan terjadi setelah 3 - 7 hari berikutnya ?
ya... setelah 3-7 hari setelah kita menanam biji kacang dalam tanah , muncullah sesosok tumbuhan kecil dari dalam tanah tempat kita menanam biji kacang.
Dalam biologi, fenomena ini dikatakan bahwa biji kacang tersebut telah tumbuh / mengalami pertumbuhan.
Lalu, apa sebenarnya pertumbuhan itu ?

Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

PERTUMBUHAN dapat didefinisikan sebagai proses pertambahan ukuran sel atau organisme . Pertumbuhan ini bersifat irreversibel dan bersifat kuantitatif/ terukur.
PERKEMBANGAN dapat didefiniskan sebagai proses menuju kedewasaan pada organisme yang salah satunya ditandai oleh adanya kemampuan berreproduksi. Perkembangan bersifat irreversibel dan bersifat kualitatif.
Kalau demikian , apa perbedaan antara pertumbuhan dengan perkembangan ?

PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan

Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a. Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.

2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris.
Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati

RUANG LINGKUP BIOLOGI

RUANG LINGKUP BIOLOGI

Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) atau dikenal juga dengan sebutan sains merupakan ilmu yang mengkaji / mempelajari tentang gejala-gejala alam untuk memahami alam apa adanya. Biologi termasuk salah satu bidang IPA bersama-sama dengan fisika dan kimia. Untuk memahami IPA, kita perlu tahu apa ciri-ciri khas IPA ? Ciri-ciri khas IPA, antara lain :
1. Memiliki obyek kajian berupa benda-benda konkrit ( nyata ) yang terdapat di alam yang dapat diindera oleh panca indera manusia.
2. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris ( pengalaman nyata ), yakni pengalaman yang dapat dirasakan oleh setiap orang
3. Memiliki langkah-langkah sistematis, yang bersifat baku untuk semua kajian.
4. Menggunakan cara berpikir logis, baik dari hal-hal yang khusus menjadi umum ( berpikir induktif ) atau dari hal-hal yang umum menjadi khusus ( berpikir deduktif ).
5. Hasil kajiannya bersifat obyektif ( apa adanya ) , tanpa rekayasa.
6. Hukum, konsep , teori yang ditemukan bersifat / berlaku umum, di manapun diberlakukan.

Sebagai bagian dari IPA, BIOLOGI mempunyai bidang kajian tersendiri yang berbeda dengan bidang kajian fisika maupun kimia. Meskipun demikian, kemajuan Biologi tidak terlepas dari dukungan bidang IPA / ilmu lainnya. Karakteristik khusus biologi berbeda dengan ilmu lainnya dalam hal obyek, tema persoalan, dan adanya tingkat organisasi kehidupan . Berdasarkan Biological Science Curriculum Study ( BSCS ), structure keilmuan biologi meliputi 3 bagian/unsur utama, sebagai berikut :

I. OBYEK
Obyek yang dikaji dalam biologi meliputi semua mahkluk hidup dari kingdom-kingdom berikut :
1.Kingdom Archaeobacteria
2.Kingdom Eubacteria
3.Kingdom Protista
4.Kingdom Fungi
5.Kingdom Plantae
6.Kingdom Animalia

II. TEMA / PERSOALAN
Tema atau persoalan yang dikaji dalam biologi meliputi :
1.Biologi sbg ilmu
2.Sejarah konsep biologi
3.Keanekaragaman
4.Struktur dan fungsi
5.Kelangsungan hidup
6.Hubungan mahluk hidup dg lingkungan
7.Evolusi
8.regulasi
9.Perilaku

TINGKAT ORGANISASI KEHIDUPAN
Tingkat organisasi kehidupan yang dikaji dalam biologi dari yang terendah hingga yang tertinggi / paling kompleks, meliputi :
1.Molekul
2.Sel
3.Jaringan
4.Organ dan system
5.Organisme / individu
6.Populasi
7.Komunitas
8.Bioma
9.Biosfer

Berdasarkan struktur keilmuan BSCS, biologi memiliki 6 macam obyek, 9 tema / persoalan dan 9 tingkat organisasi kehidupan. Ragam kawasan kajian itu pula akan menggambarkan ragam cabang-cabang keilmuan baru dalam biologi yang secara khusus mengkaji obyek, persoalan dan tingkat organisasi kehidupan tertentu, seperti : -Zoology yang mengkaji tentang dunia hewan,
-Botani yang mengkaji dunia tumbuhan,
-Sitologi yang mengkaji tentang sel,
-Entomologi yang mengkaji tentang serangga,
-Histologi mengkaji tentang jaringan,
-Ornitologi kajian tentang burung,
-Mikrobiologi mengkaji mikroorganisme,
-Ekologi yang mengkaji interaksi antara mahkluk hidup dg lingkungannya,
-Taksonomi mengkaji tentang klasifikasi mahkluk hidup,
-Etologi yang mempelajari tentang tingkah laku mahkluk hidup,
-Evolusi mengkaji tentang perubahan mahkluk hidup secara bertahap,
-Fisiologi yang mengkaji tentang fungsi organ tubuh ,
-Mikologi mempelajari tentang jamur,
-Higiene yang mengkaji tentang kebersihan / sanitasi lingkungan,
-Genetika yang mengkaji tentang pewarisan sifat,
-Organologi yang mempelajari tentang organ tubuh,
-Palaentologi yang mengkaji tentang sisa-sisa mahkluk hidup di masa lalu,
-virology yang mengkaji tentang virus, Dan lain-lain.

Anda bisa mencari cabang-cabang biologi lainnya dari beberapa sumber
FILUM NEMATHELMINTHES ( cacing gilig )

FILUM NEMATHELMINTHES ( cacing gilig )

Kelompok cacing ini bisa dikatakan lebih maju jika dibandingkan dengan platyelminthes dikarenakan sudah memiliki selom meskipun berupa selum semu yang dibentuk oleh lapisan mesoderm dan endoderm.
Kata Nemathelminthes sendiri berasal dari kata Nematos yang berarti benang dan kata hemins yang berarti cacing. Jadi Nemathelminthes dapat juga disebut sebagai cacing benang karena bentuk tubuhnya ada yang seperti benang.

Ciri-ciri
Bebera ciri umum yang ditujukkan oleh filum ini antara lain :
• triploblastik, tubuh terdiri dari 3 lapisan ( ektoderm , mesoderm dan endoderm denga rongga tubuh / selom semu
• tubuh berbentuk gilig / silindris memanjang
• alat ekskresi berupa protonefridia
• ada yang hidup bebas, ada yang hidup sebagai parasit di dalam tubuh organisme lain.

Reproduksi :
Anggota filum nemathelminthes hanya melakukan reproduksi secara seksual yaitu
dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina, ada hewan jantan dan betina.
Belum pernah ditemukan adanya anggota nemathelminthes yang berkembangbiak secara aseksual.
Contoh Daur hidup
Ascaris lumbricoides / cacing perut :
1.dewasa dalam usus halus manusia >>> 2. telur ( yg telah dibuahi,keluar bersama feces )>>> 3.masuk tubuh manusia melalui makanan >>> 4.larva ( jantung>>paru-paru>>tenggorokan>>kerongkongan>>lambung>>menetap di usus halus sampai dewasa )>>kembali ke 1.

Peranan
Berdasarkan temuan para ahli anggota filum platyhelminthes sebagian besar merugikan manusia karena bersifat parasit, baik di dalam tubuh manusia maupun mahkluk hidup lainnya ( tumbuhan )
Beberapa Contoh anggota platyhelminthes yang parasit pada manusia :
Ascaris lumbricoides/ cacing perut
Ancylostoma duodenale ( cacing tambang di Asia/Afrika )
Necator americanus ( cacing tambang Amerika )
Oxyuris vermicularis ( cacing kremi )
Filaria branchofti ( cacing filarial ), penyebab kaki gajah / elephantiasis
Trichinella spiralis ( cacing otot )
Contoh anggota yang parasit pada tanaman :
Heterodera radicicola
Belum ada laporan secara meyakinkan mengenai peranan anggota nemathelminthes yang menguntungkan manusia.

FILUM PLATYHELMINTHES

FILUM PLATYHELMINTHES

Filum Platyhelminthes merupakan kelompok cacing yang memiliki bentuk tubuh pipih.
Filum ini dianggap sebagai hewan triploblastik yang paling sederhana. Dianggap demikian karena filum ini tubuhnya terdiri atas 3 lapisan lembaga tetapi tidak memiliki rongga selom.

Ciri-ciri
Hewan-hewan yang tergolong dalam filum platyhelminthes ini menunjukkan adanya ciri-ciri sebagai berikut :
• triploblastik, tubuh terdiri dari 3 lapisan ( ektoderm , mesoderm dan endoderm tanpa rongga tubuh / selom
• tubuh berbentuk pipih
• alat ekskresi berupa flame cell / sel api

Reproduksi :
Secara umum filum platyhelminthes melakukan reproduksi secara aseksual maupun secara seksual.
aseksual , dengan fragmentasi dan regenerasi bagian tubuh, seperti ditunjukkan oleh cacing Planaria yang mempunyai kemampuan regenerasi yang sangat besar.
seksual : dengan peleburan gamet jantan ( spermatozoid ) dan gamet betina ( ovum ). Telur yang telah dibuahi akan menjadi bagian dari penyebaran cacing ini.

Klasifikasi
Untuk mempermudah dalam melakukan kajian, filum Platyhelminthes dikelompokkan ke dalam 3 kelas , yaitu : kelas Turbellaria, Kelas Cestoda dan kelas Trematoda.
Adapun, ciri-ciri dan karakteristik masing-masing kelas adalah sebagai berikut.
1. Kelas Turbellaria:
Dengan karakteristik : hidup Bebas, di air tawar, tidak alat pengait
Contoh : Planaria ( hidup bebas di perairan tawar, terutama yang masih alami,
memiliki daya regenerasi yang tinggi )
2. Kelas Trematoda :
Dengan karakteristik : hidup Parasit, dlm tubuh organisme lain, alat pengait
disekitar mulut, Mempunyai inang tetap(sapi /manusia) dan inang perantara (
siput / ikan )
Contoh : Fasciola hepatica / cacing hati ( parasit pada hewan ternak )
Clonorchis sinensis , parasit pada manusia
3. Kelas Cestoda :
Dengan karakteristik : hisup Parasit dalam tubuh organisme lain,alat pengait Di
kepala/skoleks, memiliki kait/ rostelum, Mempunyai inang tetap( manusia) dan
inang perantara ( babi / sapi ),Tubuh terdiri dari rangkaian segmen /
proglotid
Contoh : -Taenia solium/ cacing pita babi, parasit pada manusia dg inang
perantara babi
-Taenia saginata / cacing pita sapi

Peranan
Dalam kehidupan sehari-hari diketahui bahwa anggota filum platyhelminthes sebagian besar merugikan manusia karena bersifat parasit, baik di dalam tubuh manusia seperti : cacing pita ( Taenia saginata, Taenia solium ) maupun hewan seperti cacing hati ( Fasciola hepatica ) .
Sementara, itu anggota platyhelminthes yang berguna belum diketahui secara pasti. Hanya saja jenis Planaria banyak dimanfaatkan manusia dalam dunia penelitian maupun pendidikan karena mempunyai kemampuan regenerasi tang tinggi.

Contoh Daur hidup
Taenia solium ( cacing pita babi ) :
.>> 1.dewasa dalam tubuh manusia >> 2.proglotid mengandung telur ( yg telah dibuahi )>> 3.tubuh babi >> 4.larva onkosfer/heksakant >>5.sisteserkus dalam daging/otot babi >> 6.dimakan manusia >>kembali ke 1.

Fasciola hepatica ( cacing hati ) :
>> 1.dewasa dalam hati sapi >> 2. telur ( yg telah dibuahi, keluar bersama feces)>> 3.mirasidium >> 4.masuk ke dalam tubuh siput ( Lymnea ) >>5.sporokist >> 6.redia >>7. serkaria >>8.Metaserkaria/menempel pada rumput>>9.termakan sapi>> kembali ke nomor 1…dstnya.

FILUM COELENTERATA ( CNIDARIA )

FILUM COELENTERATA ( CNIDARIA )

Kelompok hewan yang dikatakan satu tingkat lebih tinggi jika dibandingkan dengan filum porifera adalah filum coelenterata atau Cnidaria . Secara harfiah coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga. Sehingga kelompok ini disebut juga sebagai hewan berongga.Rongga itu dinamakan rongga gastrovasculer yang diduga mempunyai fungsi utama sebagai "organ" pencernaan makanan. Sebagian besar anggota dari filum ini ditemukan hidup di air laut. Sedikit dari mereka yang ditemukan hidup di air tawar, salah satunya yang terkenal adalah Hydra sp.
Bagaimana cara kita mengenali hewan-hewan kelompok ini ?
Adapun ciri-ciri dari filum ini adalah sebagai berikut.

Ciri-ciri
Anggota filum coelenterata menunjukkan beberapa ciri umum, antara lain :
• diploblastik, tubuh terdiri dari 2 lapisan ( ektoderm dan endoderm yang diantara keduanya terdapat lapisan non seluler yang disebut mesoglea
• rongga gastrovasculer sebagai tempat pencernaan makanan
• mempunyai tentakel yang dilengkapi dengan knidoblast dan nematokis sebagai alat penangkap mangsa
• tubuh dewasa berbentuk polip ( melekat di dasar perairan/spt tumbuhan ) atau medusa ( berenang/melayang di air / sperti ikan )

Reproduksi :
Anggota filum coelenterata dapat bereproduksi baik asecara seksual maupun secara seksual.
• aseksual , dengan membentuk tunas ( budding )
• seksual : dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina membentuk zigot yang akan tumbuh menjadi medusa baru ( coelenterata baru ) setelah melalui tahapan larva dan bentuk polip.
Perhatikan skema reproduksi seksual coelenterat berikut ini .
ovum
+ >> zigot >> larva planula >> polip >> medusa ( yg dewasa membentuk ovum dan sperma)
Sperma )

Klasifikasi .
Filum coelenterata dibagi menjadi 3 kelas seperti dijelaskan dalam tabel berikut ini.
Tabel Kelas dari filum coelenterata dan ciri-cirinya

NO
KELAS
CIRI-CIRI
Habitat
Bentuk tubuh dewasa
Contoh genus / species

1.
Hydrozoa
Air laut, air tawar
polip
Hydra sp, ( di air tawar ), Obelia sp ( di air laut )
2.
Scyphozoa
Air laut
Medusa
Aurelia sp / ubur-ubur laut ( beracun, hidup di laut )
3.
Anthozoa
Air laut
Polip
Metridium sp( mawar laut ),Tubifora musica /karang suling ( Membentuk karang laut )

Peranan
Secara umum anggota filum coelenterata mempunyai peranan positif dalam kehidupan karena hal-hal berikut ini :
• membentuk karang laut yang dapat mengurangi aberasi
• tempat hidup dan berkembangbiak berbagi jenis ikan
• sebagai bahan perhiasan/asesoris/cindera mata
• sebagai daya tarik wisata,
• bahan obat-obatan, bahan bangunan ( batu kapur ), bahan makanan.
Dan secara umum, anggota filum Cnidaria memiliki peran penting sebagai komponen biotik ekosistem laut.
Sementara itu, peranan negatif dari anggota filum ini belum diketahu secara pasti. Hanya saja, beberapa pengalaman menunjukkan bahwa sering terjadi para pengunjung pantai mengalami gatal-gatal, bahkan keracunan akibat "tersengat" ubur-ubur ( Aurelia ).

Ciri-ciri dan Klasifikasi Kingdom Fungi

Ciri-ciri dan Klasifikasi Kingdom Fungi

Jamur / fungi / kapang / kulat,  merupakan organisme unik dengan beberapa ciri utama sbb : 
  • tubuh uniseluler atau multiseluler
  • dengan dinding sel mengandung kitin,
  • tipe sel  eukariotik, tidak berklorofil.
  • Jamur multiseluler tersusun atas rangkaian sel-sel yang membentuk benang dengan sekat ( septa ) atau tanpa sekat melintang, disebut hifa. Hifa dapat berfungsi sebagai : penyerap makanan yang dilakukan oleh miselium (: kumpulan hifa ).
  • Dengan alat reproduksi, misalnya sporangium dan konidium Reproduksi jamur uniseluler secara : aseksual membentuk tunas, atau membentuk spora. Sedangkan seksual dengan membentuk spora askus / askuspora
  • Reproduksi jamur multiseluler secara aseksual dengan cara fragmentasi menghasilkan spora aseksual. Sedangkan reproduksi seksual dengan peleburan inti jantan dan betina, akhirnya membentuk spora askus atau spora basidium.
  • Beberapa jenis Jamur hidup secara heterotrof dengan jalan menguraikan sampah organic ( saprofit ), ada juga yang “mengambil” senyawa organic dari tubuh mahkluk hidup lainnya (parasit ), ataupun hidup bersama dengan organisme lain ( simbiosis ).

Klasifikasi Kingdom Fungi

Dalam klasifikasi, kingdom Fungi dikelompokkan menjadi beberapa divisi yaitu : Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota berdasarkan struktur tubuh dan cara reproduksinya.
Apa yang menjadi ciri khas dari masing-masing divisi tersebut ?.

1. Kelas Zygomycota
Multiseluler, dg hifa bercabang banyak, ada yg bersekat ada juga yang tidak bersekat,reproduksi dengan Konjugasi hifa + dengan hifa – membentuk zigospora
Spora, contoh anggota : Rhizopus sp/ jamur tempe;
Mucor sp ( pada kotoran ternak, roti, tanah, buah/sayuran yang membusuk );
Pilobus ( pd kotoran Hewan ) ;
Beauvera bassiana ( parasit pada insecta ).

2. Kelas Ascomycota
Ada yang monoseluler, ada yang multiseluler dengan hifa bersekat bercabang-cabang, reproduksi dengan Peleburan inti anteridium dg inti askogonium membentuk askuspora, Tunas, pembentukan konidia, fragmentasi. Contoh: Saccharomyces sp(monosel,dikenal dg nama khamir/ragi/yeast);Neurospora sp ( jamur oncom );
Penicillium ( P.notatum, P.cysogenum : penghasil antibiotic ; P.camembert, P.requoforti : produksi keju ); Tricoderma ( penghasil enzim selulase )

3. Kelas Basidiomycota
Sebagian besar Multiseluler dg tubuh berukuran besar, hifa bersekat melintang, berinti satu ataupun dua,reproduksi dengan Peleburan hifa + dg hifa – membentuk spora basidium ( basidiospora ) ,Spora vegetatif yg disebut konidia. Contoh anggota ;Volvariella volvacea ( jamur merang ); Auricularia polytricha ( jamur kuping );Amanita muscaria ( pada kotoran ternak,beracun);
Pleurotes ( jamur tiram ); Ganoderma lucidum ( utk obat );Lentinus edodes ( dpt di-makan dan sbg obat ),Ustillago ( jamur api ) dan Puccinia graminis (jamurkarat)=parasit pada tanaman.

4. Kelas Deuteromycota
Disebut sebagai jamur tidak sempurna/ fungi imperfecti, Multiseluler mikroskopis dg hifa bersekat, reproduksi seksual Tidak / belum diketahui dengan jelas .Reproduksi aseksual dengan membentuk Blastopora ( berbentuk tunas ), arthrospora (pembentukan spora dg hifa),Konidia
Contoh anggota :
Aspergillus oryzae (produksi alcohol dan asam sitrat );
Aspergillus wentii ( produksi kecap, karena memecah protein dan amilum serta selulosa )
Aspergillus niger (enzim pektinase, glukosaoksidase )
Aspergillus flavus (menghasilkan racun aflatoksin );
Aspergillus fumigatus ( penyakit paru pd unggas );
Epidermophyton floocosum ( penyakit kaki atlit ).

Peranan dalam kehidupan.
Secara umum, anggota-anggota fungi banyak memberikan manfaat dalam kehisupan karena kemampuannya menguraikan bahan-bahan organik menjadi bahan-bahan anorganik yang diperlukan oleh tumbuhan.Di samping itu, beberapa jenis jamur banyak dimanfaatkan oelh manusia sebagai sumber bahan pangan, produksi makanan, produksi obat-obatan.
Namun demikian, manusia juga tidak pernah melupakan peran negatif beberap jenis jamur. Baik jamur-jamur yang menyebabkan penyakit pada manusia maupun tanaman dan juga hewan.

Label

abiotik abitik aflatoksin alga AlQur'an amphibi anabolisme anaerob angka kelulusan archaeobacteria arthropoda Asal usul asal-usul kehidupan askogonium askospora Aspergillus avertebrata bab ekologi bacteria Beberapa Teori Hukum Pewarisan Sifat belajar aktif biodiversitas biologi umum BIOLOGI X BIOLOGI X. mollusca BIOLOGI XI BIOLOGI XII Biometri bioteknologi bioteknologi konvensional bioteknologi modern biotik bryophyta bukti evolusi bukti ilmiah bukti-bukti burung cacing gilig cacing pipih cacing tanah cara agar cara biologi dipelajari cara pengeluaran cairan tubuh Cara Sukses Belajar ciiri-ciri Ciri - Ciri ciri-ciri ciri-ciri enzim ciri-ciri fungi ciri-ciri jamur ciri-ciri virus cnidaria CO2 coelenterata contoh dampak negatif dampak positif Darwin dasar daur biogeokimia daur hidup defisiensi delesi DNA dunia hewan duplikasi efek rumah kaca efek rumah kits ejakulasi dini ekologi ekosistem ekskresi enzim eubacteria evolusi fakta-fakta fermentasi fermentasi alkohol fermentasi asam laktat flora fauna fosfolipid fotosintesis fungi FUNGI/JAMUR fungsi Fusarium ganggang gangguan gastrointestinal gen genetik Genetika ginjal glikolipid Glikolisis gonorrhoe greenhouse effect gula hereditas hewan berongga hewan dan manusia hipofisis hk.Hardy-Weinberg hk.Mendel II ho t hokum Mendel hormon hukum hukum Mendel I hukum Mendel II hydra impotensi insecta inversi parasentrik inversi perisentrik Invertebrata jasa jenis jenis-jenis kanker kapang karbohidrat karbon katabolisme katabolisme karbohidrat katak katenasi Keanekaragaman Hayati kehidupan kelainan kelas Ascomycotina kelas XII IPA kemosintesis kerajaan hewan khas indonesia kimia kimiawi kindom plantae Kingdom Animalia kingdom Protista klasifikasi komponen konidia konidiofor konsep belajar konsep evolusi konvensional kromosom kulat kuliah kulit Kurikulum laki-laki lammark lammarkisme Lembar Kegiatan Siswa limbah lingkungan LKS lumut lupa macam macam mutasi mahluk hidup makanan manfaat mereviev manusia master of glands masyarakat materi kls X/1 materi kls X/2 Materi kls XI / 2 materi kls XII / 2 materi klsXII/1 meiosis mekanisme mekanisme evolusi membran memperbaiki nasib menstruasi Metabolisme metabolisme lemak metabolisme protein mikroba mitosis Model DNA monera monosomik Motivasi mudah murah mutagen Mutasi mutu sekolah nasib diri nematelminthes Neurospora ngantuk nullisomik Nutfah O2 Opini/pendapat organ otak ovum paru-paru pembelahan sel pembelajaran pencernaan Pencernaan makanan pada hewan pengelompokkan pengertian Penicillium penis penyakit peranan peranan monera peranan virus Perbedaan antara Fotosintesis dg Kemosintesis perbedaan DNA-RNA perbedaan fermentasi asam laktat dengan fermentasi alkohol perkembangbiakan tumbuhan pernapasan persilangan dihibrid Persilangan Monohibrid pertumbuhan Pertumbuhan Perkembangan Tumbuhan Pertumbuhan Tumbuhan pewarisan sifat piramida planaria Plantae Plantae/Tumbuhan Plasma platyhelminthes poliploidi porifera preformasi prinsip produk prokariot Proses dan Enzim yang Berperan. protista protista mirip hewan protista mirip tumbuhan protozoa pteridophyta raja singa rantai makanan reaksi blackman reaksi gelap reaksi Hill reaksi terang rencana penelitian rencana percobaan Replikasi DNA reproduksi reproduksi generatif reproduksi manusia reproduksi tumbuhan reptilia respirasi respirasi aerob respirasi anaerob RNA Ruang Lingkup Biologi sains sake sampah sel senyawa anorganik senyawa organik senyawa penyusun sifilis siklus calvin sintesis sistem sistem ekskresi sistem endokrin sistem hormon sistem koordinasi sistem regulasi Sistem Reproduksi sistem respirasi sistem saraf sistem saraf pusat sistem transportasi Sistem Transportasi pada Avertebrata sistem urinaria SKL soal-soal sperma spermatogenesis pd hewan spermatophyta spermatozoa spons Standar Kompetensi Lulusan struktur struktur DNA struktur membran sel struktur RNA sumsum tulang belakang teknologi teori Teori Asal Usul Kehidupan teori darah teori darwin teori epigenesis teori evolusi Teori Evolusi Darwin teori heackel teori pangenesis testis tetraploidi tetrasomik translokasi transportasi sel Trichoderma triploidi trisomik Tumbuhan tumbuhan berbiji tumbuhan lumut tumbuhan paku Tuntunan Agama ujian nasional UN UN 2011 unsur unsur makro unsur mikro Virus wanita zat tumbuh